Minggu, 02 Agustus 2009

gambar indah

SEWINDU OTONOMI DAERAH
Lampung Bangkit dari Kemiskinan

PROVINSI Lampung perlahan-lahan bangkit dari keterpurukan setelah sempat menjadi daerah termiskin kedua se-Indonesia pada 2005.

Sejak 2006, Lampung naik kelas menjadi urutan kesembilan.

Hal itu tak lepas dari dinamika pembangunan daerah yang terus bergulir, mulai dari pembukaan jalan tembus, peningkatan layanan pembayaran pajak sampai pembenahan infrastruktur pendidikan.

Terbukti tahun 2009 ini pendapatan daerah Lampung senilai Rp1,648 triliun atau naik 9,49% dari tahun sebelumnya senilai sekitar Rp1,5 triliun. Pendapatan itu disumbangkan dari pendapatan asli daerah (PAD) senilai Rp798,874 miliar dan dana perimbangan dari pos penerimaan bagi hasil, dana alokasi umum (DAU), dan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp849,228 miliar.

Kenaikan pendapatan daerah itu merupakan salah satu indikator kebangkitan Lampung. Indikator lainnya adalah proyeksi sasaran makro pembangunan yang telah ditetapkan dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) mengalami koreksi.

Pertumbuhan ekonomi diharapkan 4,3--4,8 persen, perluasan lapangan kerja baru sebesar 0,5--1,0 persen, dan investasi riil tumbuh 1--2 persen. Kemudian nilai tukar petani dapat mencapai 103--105 persen, ekspor nonmigas diupayakan tidak turun melebihi 15 persen, kondisi jalan negara 89 persen mantap dan jalan provinsi 40 persen mantap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar